Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Asal Usul Sapi Brahman Cross, Sejarah dan Keunggulannya


Keunggulan Jenis Sapi Brahman Cross, Ciri-ciri Fisik dan Kemampuan Produksinya
Sapi brahman cross adalah sapi import yang saat ini paling populer dan paling banyak digemukkan oleh perusahaan penggemukan sapi komersial di Indonesia. Sapi brahman cross masuk ke Indonesia diimpor dari Australia terutama negara bagian utara yang iklimnya  mirip dengan di Indonesia.

Sejarah Sapi Brahman Cross. Brahman adalah keturunan sapi Zebu atau Boss indiccus yang berkembang pesat di Amerika Serikat yang beriklim tropis. Sapi ini masuk ke AS pada tahun 1849. Di AS, sapi Brahman dikembangkan untuk diseleksi dan ditingkatkan mutu genetiknya. Setelah berhasil, jenis sapi ini diekspor ke berbagai negara. Dari AS, sapi Brahman menyebar ke Australia dan kemudian masuk ke Indonesia pada tahun 1974.

Saat ini lebih dari 400.000 ekor sapi brahman cross asal Australia masuk ke Indonesia setiap tahunnya, bahkan pernah dalam 1 tahun import sapi brahman cross mencapai angka 600.000 ekor.


Ciri-ciri Fisik Sapi Brahman Cross

Ciri khas sapi Brahman adalah berpunuk besar dan berkulit longgar, gelambir dibawah leher sampai perut lebar dengan banyak lipatan-lipatan. Telinga panjang menggantung dan berujung runcing. Sapi ini adalah tipe sapi potong terbaik untuk dikembangkan.

Brahman yang berkembang di Australia dan kemudian di ekspor ke Indonesia pada umumnya disebut Brahman Cross (BX). Jenis sapi ini sudah membawa keturunan sapi Eropa. Antara sapi jantan dan betina mempunyai perbedaan persentase genetik yang dikandungnya.

Brahman Cross jantan mempunyai 87,5% keturunan Brahman dan 12,5% merupakan keturunan sapi Eropa. Sapi ini dicirikan dengan bulunya yang tipis dan berwarna putih atau kelabu. Otot tubuh kompak dan berpunuk. Kepala besar dan tidak beratanduk . Paha besar dan kaki panjang, gelambir mulai dari rahang bawah sampai ujung tulang dada depan tidak terlalu berlipat-lipat. Sapi betina Brahman Cross mempunyai 75% keturunan Brahman dan 25% keturunan sapi Eropa. Kepala besar dan dengan telinga yang lebar menggantung. Otot tubuh tidak begitu kompak seperti sapi jantan yang berpunuk.


Keunggulan Sapi Brahman Cross. 

Sifatnya tahan dengan panas dan tahan terhadap gigitan caplak ataupun nyamuk. Bobot sapi jantan dewasa dapat mencapai 800 kg, sedangkan sapi betina 550 kg. Dengan pemeliharaan intensif, pertambahan berat badan sapi jantan dan betina Brahman dewasa dapat mencapai 0.83-1,5 kg/hari. Persentase karkas 48,6-54,2%. Pertumbuhannya yang cepat menjadikan sapi jenis brahman cross ini tidak boleh dipelihara atau digemukkan terlalu lama karena perlemakannya akan sangat tinggi. Pemeliharaan ideal pada fase penggemukkan antara 4 - 5 bulan.